Minggu, 06 Maret 2016

SEPI MENGAKRABI SUNYI
Puisi Muhammad Zaini

Dikala subuh
kau dan aku berdiang pada api unggun
yang membara dalam dada
lambungkan hasrat pada titik puncak rasa
lirih tawa beradu desah bersama butiran peluh
lalu kau bisikkan kata yang tak dapat ku mengerti

Baru aku sadari
bahwa subuh telah ditelan pagi
rebah bayang memanjang termangu sendiri
awan kelabu mengendap tak mampu endus
kemana tawamu pergi
sampai kini menantimu
seperti sepi mengakrapi sunyi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar